Humanistik

Desember 27, 2021

 Humanistik

A. Definisi Humanistik

    Humanisme berasal dari kata “human” yang berarti manusia. Menurut istilah “humanisme” sendiri berasal dari Bahasa Latin “humanitas” yang artinya pendidikan manusia. Humanisme merupakan sebuah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai manusia yang dapat menghidupkan rasa perikemanusiaan dan menciptakan pergaulan hidup yang lebih baik.

    Humanisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah aliran yang bertujuan untuk menghidupkan rasa perikemanusian dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik. Humanisme merupakan paham yang menganggap manusia sebagai objek studi terpenting. Abraham Maslow merupakan tokoh yang mengembangkan konsep ini.

B. Pikiran, Tubuh, dan Jiwa


Secara umum sifat manusia dibagi menjadi 3 komponen yaitu :
  • pikiran (kecerdasan kita)
  • tubuh (susunan biologis)
  • roh (susunan emosi)
Timeline Perkembangan Aliran Psikologi
  • 1920-1930an
    Sekolah strukturalisme, fungsionalisme, behaviorisme, psikologi Gestalt, dan psikoanalisis hidup berdampingan dan mengejar tujuan masing-masing
  • Pertengahan abad ke-20
    Strukturalisme telah menghilang, dan fungsionalisme serta psikologi Gestalt telah kehilangan kekhasan mereka.
  • 1950-an dan awal 1960-an
    Hanya behaviorisme dan psikoanalisis yang tetap berpengaruh, aliran pemikiran utuh
  • Awal 1960an
    Sekelompok psikolog yang dipimpin oleh Abraham Maslow memulai gerakan yang disebut sebagai psikologi kekuatan ketiga
  • 1960-an dan 1970-an
    Psikologi kekuatan ketiga menjadi sangat popular
  • 1980-an
    Popularitas psikologi kekuatan ketiga mulai berkurang

B. Anteseden dari Psikologi Kekuatan Ketiga

Romantisme

    Romantisme merupakan aliran yang bersikeras bahwa manusia itu lebih dari sekedar mesin. Kaum romantik tidak mempercayai akal, dogma agama, sains, dan hukum kemasyarakatan sebagai pedoman bagi perilaku manusia. Kaum romantik lebih percaya bahwa manusia pada dasarnya baik dan suka berteman, dan jika diberi kebebasan mereka akan bahagia, puas, dan berpikiran sosial. Jika orang bertindak dengan cara yang merusak diri sendiri atau antisosial, itu karena dorongan alami mereka telah diganggu oleh kekuatan sosial.

Eksistensialis

    Eksistensialis merupakan aliran yang menjelaskan pentingnya makna dalam keberadaan manusia dan kemampuan manusia untuk memilih arti makna itu. Kierkegaard, berpendapat bahwa subjektivitas adalah kebenaran. Yaitu, keyakinan seseorang membimbing hidupnya dan menentukan hakikat keberadaannya. Sebagai contoh, salah satu filsuf yaitu Nietsche. Menurut Nietzsche, Tuhan (moral) sudah mati dan manusia memiliki eksistensi sendirian.

    Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi kekuatan ketiga menggabungkan filosofi romantisme dan eksistensialisme, dan kombinasi ini disebut psikologi humanistik. Fokus psikologi humanistik adalah pada spesifisitas manusia, di atas apa yang membedakannya dari semua spesies lainnya.

Fenomenologi

Fenomenologi merupakan aliran yang mengacu pada metodologi apa pun yang berfokus pada pengalaman kognitif saat terjadi, tanpa berusaha mengurangi pengalaman itu ke bagian-bagian komponennya. Fenomenologi Johann Goethe dan Ernst Mach berfokus pada sensasi yang kompleks termasuk bayangan dan ilusi.

Fenomenologi Franz Brentano dan rekannya fokus pada tindakan psikologis seperti menilai, mengingat, mengharapkan, meragukan, takut, berharap, atau mencintai. Fenomenologi Brentano, konsep intensionalitas sangat penting.

Fenomenologi Brentano berperan penting dalam perkembangan eksistensialisme modern, terutama melalui pengaruhnya terhadap Edmund Husserl.

Husserl percaya bahwa fenomenologi bisa melampaui analisis intensionalitas. Tapi, selain analisis intensionalitas, Husserl mengusulkan jenis fenomenologi yang berkonsentrasi pada cara kerja pikiran yang tidak bergantung pada dunia fisik : fenomenologi murni, yang kemudian berkembang menjadi eksistensialisme modern.



C. Psikologi Eksistensial

    Psikologi eksistensial adalah aliran psikologi yang menyelidiki makna keberadaan manusia dan mencoba untuk mengembalikan pentingnya perasaan manusia, pilihan, dan individualitas.

Tokoh Psikologi Eksistensial

Martin Heidegger (1889-1976)

    Karya Heidegger secara umum dianggap sebagai jembatan antara filsafat eksistensial dan psikologi eksistensial. Heidegger menggunakan istilah Dasein untuk menunjukkan bahwa seseorang dan dunia tidak dapat dipisahkan. 

    Keaslian dan Ketidakaslian bagi Heidegger yaitu manusia memiliki prasyarat untuk menjalani kehidupan yang otentik yaitu dengan memahami fakta bahwa "suatu hari nanti saya harus mati." 

    Rasa Bersalah dan Kecemasan, Heidegger percaya bahwa jika kita tidak menjalankan kebebasan pribadi kita, maka kita akan mengalami rasa bersalah.

Ludwig Binswanger (1881-1966)


    Untuk memahami dan membantu orang, menurut Binswanger, seseorang harus belajar bagaimana orang itu memandang hidupnya saat ini. 
Binswanger membagi mode keberadaan menjadi 3, yaitu : 
  • Umwelt (seluruh dunia ) 
  • Mitwelt (dengan dunia) 
  • Eigenwel (dunia sendiri)

    Salah satu konsep terpenting Binswanger adalah Weltanschauung atau desain dunia (pandangan dunia). Secara umum, desain dunia adalah bagaimana cara individu memandangan dan merangkul dunia

    Selain itu, Binswanger juga menjelaskan mengenai Landasan Keberadaan, yaitu keadaan dimana seseorang dilemparkan, menentukan dasar keberadaan seseorang dalam mendapatkan kebebasan pribadinya. Binswanger juga menegaskan tentang pentingnya Makna dalam Kehidupan Seseorang.

Rollo May (1909-1994)

    Riwayat Hidup

    May lahir di Ada, Ohio tahun 1909. Mendapatkan gelar Bachelor of Art dari Oberlin College tahun 1930. Kemudian mendapatkan gelar Bachelor of Divinity dari Union Theological Semiary tahun 1938. Ia juga pernah menjadi menteri di Montclair, New Jersey selama 2 tahun. Setelah itu, ia mempelajari Psikoanalisis tahun 1940 di William Allanson White Institute of Psychiatry, Psychoanalisis, and Pschology dan menjadi praktisi psikoanalisa tahun 1946.  Ia juga mengambil program doktor nya di Colombia University.

    Karya Rollo May

  1. The Meaning of Anxiety - Disertasi program 
  2. Doktor di Columbia University 
  3. The Meaning of Anxiety (1950). 
  4. Man’s Search for Himself (1953), 
  5. Psychology and the Human Dilemma (1967), 
  6. Love and Will (1969), and 
  7. Power and Innocence: A Search for the Sources of Violence (1972).
    Pemikiran May

The Human Dilemma (1976)

    May mengemukakan bahwa eksistensi manusai berada di kedua hal yaitu sebagai objek dan subjek. Sebagai objek, manusia ada secara fisik dan seluruh hal yang terjadi pada dirinya. Sebagai subjek manusia tidak hanya memiliki pengalaman, akan tetapi manusia menafsirkan, menilai, dan membuat pilihan atas pengalamannya.

Kecemasan Normal dan Neurotik

    May menjelaskan bahwa fakta paling penting mengenai manusia adalah bahwa mereka bebas. Bebas yang dimaksud adalah ketika manusia memiliki kebebasan penuh atas kehidupannya dan menggali seluruh potensinya

    Kebebasan manusia bisa menimbulkan kecemasan dan itu adalah hal yang normal. Kecemasan yang dimaksud kecemasan yang sehat karena kondusif untuk pertumbuhan kepribadian atau disebut dengan Normal Anxiety. 

    Sedangkan kebalikan dari Normal Anxiety adalah Neurotic Anxiety -> tidak normal karena berasal dari ketakutan akan kebebasan. According to Kierkegaard, May, and most other existentialists, we can either exercise our free will and experience normal anxiety or not exercise it and feel guilty.

Pentingnya Mitos

    “Myth is a way of making sense in a senseless world. Myths are narrative patterns that give significance to our existence” (1991, p. 15). 

Efektif Mitos -> Kehidupan efektif 

    Mitos adalah pola pola dasar dalam kesadaran manusia [dan karena itu] di mana ada kesadaran, akan ada mitos. Mitos memiliki 4 fungsi yaitu :

  • memberikan rasa identitas, 
  • memberikan rasa kebersamaan, 
  • mendukung nilai-nilai moral kita, dan 
  • menyediakan sarana untuk menangani misteri dari penciptaan.

George Kelly (1905-1967)

Riwayat Hidup

    Kelly lahir di Perth, Kansas tahun 1905 Ia mendalami bidang oratory, public speaking, dramatics, serta pemerintahan. Ia menempuh program Master di beberapa universitas, yaitu di Universitas Kansas, Universitas Minnesota, dan Universitas Edinburgh. Kemudian meraih gelar doktoral dari Universitas of Lowa dan mendalami bidang pendidikan dan mengembangkan konseling klinis di Kansas Barat.

Pemikiran George Kelly

Konstruk Personal    

    Konstruk personal merupakan cara seseorang menginterpretasikan dan menjelaskan dunia. Teori ini menjelaskan mengenai bagaimana konstruksi pikiran manusia terhadap peristiwa-peristiwa, yaitu pencarian pribadi mereka ke dalam dunia mereka (Feist, 2013). Kelly menjelaskan bahwa perbedaan perilaku manusia kebanyakan berasal dari perbedaan cara "mengkonstruk dunia" .


Fixed Role Therapy

    Kelly percaya bahwa seseorang bebas dalam merevisi pandangan tentang diri mereka dan hubungan mereka dengan orang lain. Fixed Role Therapy merupakan metode yang ia gunakan kepada kliennya. Kelly mengaggap fixed role therapy adalah proses kreatif yang bergonta-ganti bentuk dari client dan therapist. Fixed Role Therapy merupakan salah satu personal eksperimen.

D. Psikologi Humanistik

Abraham Maslow (1908-1970)

Abraham Maslow lahir di Brooklyn, New York pada 1 April 1908. Maslow diakui sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam membuat psikologi humanistik. Teori Maslow berakar pada kebenciannya terhadap sang ibu.

Menurut Maslow psikologi perlu memahami manusia yang merupakan makhluk luar biasa. Maslow yang dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dalam psikologi humanistik memiliki teori yang sangat dikenal dengan Hierarki Kebutuhan. Menurut Maslow, kebutuhan manusia diatur dalam hierarki disini maksudnya semakin rendah kebutuhan dalam herarki semakin mirip dengan kebutuhan hewan lain dan semakin tinggi kebutuhan hierarki maka semakin jelas manusiawinya.

Hierarki menurut Maslow

    Konsep aktualisasi diri yang dimaksud oleh Maslow, yaitu berkaitan dengan mencapai potensi manusia seutuhnya. Aktualisa diri yang dicapai menurut Maslow adalah realisasi dari individu potensi, dan bukanlah potensi spesial, hal ini berbeda makna dengan Aristoteles.    

    Ciri-ciri orang yang mengaktualisasi diri

  1. Mereka yang mempersepsikan realitas secara akurat dan lengkap
  2. Mereka yang menunjukkan penerimaan yang besar terhadap diri mereka sendiri dan orang lain 
  3. Mereka yang menunjukkan spontanitas dan kealamian 
  4. Mereka yang membutuhkan privasi 
  5. Mereka yang cenderung tidak bergantung pada lingkungan dan budaya mereka 
  6. Mereka yang menunjukkan kesegaran apresiasi yang berkelanjutan 
  7. Mereka yang cenderung memiliki pengalaman mistik atau puncak secara berkala 
  8. Mereka yang peduli dengan sesama manusia 
  9. Mereka yang cenderung hanya memiliki sedikit teman 
  10. Mereka yang memiliki etika yang kuat 
  11. Mereka yang memiliki selera humor yang kuat 
  12. Mereka yang kreatif

Kekurangan dan Menjadi Motivasi dan Persepsi 

    Saat seseorang berfungsi pada tingkat apapun di luar aktualisasi diri, itu disebut dengan termotivasi oleh kekurangan. Motivasi Kekurangan (D-Motivasi) ini memiliki arah ke persepsi yang diarahkan pada kebutuhan atau disebut dengan Defisiensi (persepsi-D). 

    Maslow memiliki ketertarikan dengan Menjadi Motivasi (termotivasi-B), ini adalah keadaan dimana orang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya dan aktualisasi diri memasuki mode eksistensi yang berbeda. Motivasi ini melibatkan nilai-nilai kehidupan seperti keindahan, kebenaran, dan keadilan. Hal ini berbeda dengan motivasi- D. Dalam hal pesepsi juga memiliki perbedaan dengan persepsi-D, persepsi ini disebut pesepsi-B yang tidak melibatkan pencarian sesuatu di lingkungan. 

Psikologi Transpersonal

    Psikologi ini merupakan hasil dari renungan Maslow saat menjelang akhir hidupnya. Psikologi transpersonal adalah psikologi yang akan berfokus pada hal mistik, ekstatis, atau spiritual dari sifat manusia. Psikologi ini memiliki banyak kesamaan dengan ilmu psikologi, ilmu filsafat, dan agama non-Barat.

Carl Rogers (1902-1987)

    Carl Ransom Rogers lahir tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park, Illinios, Chicago. Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada klien. Rogers menyusun teorinya dengan pengalaman-pengalamannya sebagai trapis selama bertahun-tahun.

Pandangan Humanistik Rogers

  • Carl Rogers memandang bahwa pada dasarnya manusia itu baik, konstruktif, dan akan selalu memiliki orientasi kedepan yang positif.
  • Carl Rogers adalah seorang Psikolog Humanistik yang menekankan perlunya sikap saling manghargai dan tanpa prasangka (antara klient dan terapis) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. 
  • Rogers meyakini bahwa klien sebenanrya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapis hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar.

Teori Kepribadian Rogers

    Rogers  mengemukakan dorongan bawaan manusia menuju aktualisasi diri. Menurutnya jika seseorang menggunakan kecenderungan aktualisasi ini sebagai kerangka acuan dalam menjalani hidup mereka, maka ada kemungkinan kuat bahwa mereka aka menjalani kehidupan yang memuaskan dan pada akhirnya mencapai potensi penuh mereka. Orang-orang yang  hidup seperti inilah yang dikatakan sebagai proses penilaian organisme.

    Rogers memandang ketidaksesuaian sebagai penyebab gangguan mental dan okeh karena itu Rogers mempercayai bahwa tujuan psikoterapi adalah untuk membantu orang mengatasi suatu kondisi dan hidup kembali sesuai dengan proses penilaian organisme mereka.

    Menurut Rogers terdapat 3 kondisi yang harus ada agar mendapat mendorong pertumbuhan, yaitu: 

  1. Keaslian, kenyataan atau keselarasan 
  2. Penerimaan atau kepedulian atau penghargaan 
  3. Pemahaman empatik

    Struktur Kepribadian

  • Organisme yaitu makhluk fisik dengan semua fungsi-fungsinya baik fisik maupun psikis 
  • Medan fenomenal yaitu keseluruhan pengalaman bagian internal maupun eksternal,baik disadari maupun tidak disadari
  • Self atau konsep diri  menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan yang membedakan aku dengan yang bukan aku
    Dinamika Kepribadian

    Rogers meyakini bahwa manusia dimotivasi oleh kecendrungan atau kebutuhan untuk mengaktualisasikan , memelihara dan meningkatkan kebutuhan dirinya, kebutuhan ini bersifat bawaan sebagai kebutuhan dari jiwa manusia, yang meliputi kebutuhan fisik dan psikis.

    Perkembangan Kepribadian

    Rogers tidak mengemukakan tahapan dalam perkembangan kepribadian. Dia lebih menekankan pada cara-cara orang lain (orang tua) menilai anak atau sikap dan perlakuan orang tua (terutama ibu) terhadap anak. Jika orang tua tidak mencurahkan “Positif Regard” bahkan menampilkan sikap penolakan terhadap anak , maka kecendrungan bawaan anak untuk mengaktualisasikan dirinya menjadi terhambat.

Penerapan Prinsip Humanistik Rogers

  1. Hasrat untuk belajar  
  2. Belajar yang berarti 
  3. Belajar tanpa ancaman 
  4. Belajar dengan inisiatif sendiri 
  5. Belajar dari perubahan

E. Eksistensial dan Humanistik

Kedua aliran ini meimiliki pandangan yaitu sebagai berikut.
  • Manusia memiliki kehendak bebas, oleh karena itu manusia juga bertanggung jawab atas tindakan mereka Manusia harus dipelajari secara utuh. 
  • Elementisme jenis apa pun memberikan pandangan yang menyimpang tentang sifat manusia. 
  • Manusia itu unik, maka dari itu apa pun yang dipelajari tentang hewan lain tidak relevan dengan pemahaman tentang manusia. 
  • Hedonisme bukanlah motif utama dalam perilaku manusia, manusia mencari kehidupan yang bermakna yang ditandai dengan pengembangan diri. 
  • Karena manusia memiliki atribut unik seperti kehendak bebas, manusia tidak dapat dipelajari secara efektif menggunakan metodologi ilmiah tradisional.
Perbedaan utama antara psikologi eksistensial dan humanistik terletak pada asumsi mereka tentang sifat manusia.
  • Humanistik beranggapan bahwa manusia pada dasarnya baik
  • Eksistensialis, melihat sifat manusia pada dasarnya netral.
  • Eksistensialisme menyadari bahwa kematian seseorang tidak dapat dihindarii, and it's extremely important
  • Humanistik tidak terlalu memikirkan makna kematian dalam keberadaan manusia