Sejarah Perkembangan Psikologi Masa Yunani Kuno

Desember 21, 2021

 Halooo temen-temen!

Gimana nih perkuliahannya? masih semangat kan, ya?
Harus semangat terus sampe akhir, okey?

Nah kali ini kita udah sampe ke tulisanku yang ke-3 loh! Tulisan ini awalnya juga hanya bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I. Akan tetapi, justru aku merasa kalau menulis blog seperti ini membawa banyak manfaat loh bagiku, khususnya dalam belajar temen-temen!

Dengan menulis blog aku menjadi lebih memahami materi perkuliahan yang disampaikan oleh dosenku pada hari itu, karena dengan menulis ulang itu sama seperti ketika kita mereview ulang materi tersebut.

Oiya hari ini kami belajar mengenai Sejarah Perkembangan Psikologi temen-temen. Dosen ku pada hari itu juga sudah tidak Bu Keke lagi karena sesuai yang tertera pada RPS saat minggu ke-4 maka dosen pengampu mata kuliah Psikologi Umum I adalah Bu Mafaza, M.Sc. Oiya fyi nih, beliau merupakan salah satu alumni Prodi Psikologi Universitas Andalas temen-temen. Keren banget ya sudah mengabdi kembali ke almamater nya.

Mungkin kayanya kita langsung masuk ke materinya aja yuk!

Saat belajar mengenai sejarah kita biasanya akan menjadi ngantuk dan merasa bosan. Bukankah begitu? Karena aku sendiri juga menganggap bahwa mempelajari sejarah adalah hal yang membosankan. Akan tetapi, saat mengerjakan makalah yang berjudul Sejarah Perkembagan Psikologi aku menemukan alasan mengapa mempelajari Sejarah itu sangat penting, khususnya Sejarah Perkembangan Psikologi.

  1. Mempelajari sejarah perkembangan psikologi memberikan penawaran  kesempatan untuk melihat jauh ke belakang bagaimana semua elemen elemen ilmu telah berevolusi, bagaimana suatu teori terbentuk,  bagaimana para ahli yang memiliki pemikiran-pemikiran berbeda yang  dalam kaitannya dengan masalah tertentu sehingga melahirkan ilmu  psikologi yang kita pelajari pada saat ini. 
  2. Mempelajari sejarah perkembangan psikologi dapat membuka  cakrawala pikiran kita untuk lebih melihat bagaimana sesuatu yang kita  anggap sudah kuno dan usang pada saat ini sebenarnya masuk akal jika  kita melihat konteks aslinya. Hal ini juga bertujuan untuk mengevaluasi  temuan-temuan psikologi yang baru lahir dengan lebih baik lagi. 
  3. Kesadaran akan ilmu sejarah akan berkontribusi mengasah kemampuan  diri dalam berpikir kritis untuk mengevaluasi ide-ide kontemporer. 2.1.4 Mempelajari sejarah perkembangan psikologi turut andil membantu  kita untuk menghargai sebuah sifat refleksif di bidang tersebut dan juga  mengacu diri untuk mengasah kemampuan untuk menyadari dan  merefleksikan aktivitas maupun kepribadian diri sendiri.  
  4. Keberadaan teori-teori psikologi aliran lama yang justru masih relevan  untuk digunakan pada saat ini sehingga mempelajari sejarah  perkembangan psikologi tentunya diperlukan dalam konteks ini.
Selanjutnya mari kita kilas balik ke beratus-ratus tahun yang lalu dan melihat bagaimana awal mula ilmu psikologi terbentuk.

Zaman Filsuf Yunani Kuno

1. Thales (625-547 SM)



Pada abad 5 sebelum masehi para pemikir yunani mencoba berbagai cara  untuk memahami kehidupan salah satunya adalah Thales. Ia merupakan tokoh filsuf yang pertama kali mempertanyakan perihal asal-usul dan unsur kehidupan. Thales menyebut teori nya itu sebagai physi, yaitu pemikiran yang meyakini bahwa segala sesuatu atau alam semesta berasal dari air.

2. Hippocrates (460-377 SM)


Hippocrates merupakan salah satu tokoh filsuf yang berperan menyumbang pemikiran nya perihal kesehatan jiwa. Ia meyakini bahwa gangguan jiwa karena adanya gangguan yang berasal dari lingkungan, keturunan, pada cairan dalam tubuh, serta kerusakan di dalam organ tubuh. Ia juga meyakini bahwa otak adalah pusat psikologis dan membagi-bagi kepribadian manusia berdasarkan keseimbangan tubuhnya. Pemikirannya ini dapat disebut sebagai physicians. Pada zaman ini ada banyak sekali gangguan hysteria yang dialami oleh wanita yang disebabkan karena adanya penindasan terhadap kaum wanita.

3. Soccrates (470-399 SM)

Soccrates memiliki keyakinan perihal pengetahuan dan kebenaran. Menurutnya, kebenaran dan pengetahuan adalah sesuatu yang sudah ada berada di dalam pikiran kita sebagai manusia. Untuk mencari pengetahuan dan kebenaran tersebut, ia berpendapat bahwa manusia harus menelaah dan mengkaji hal tersebut secara mendalam sehingga menemukan penjelasan di dalamnya. Soccrates juga dengan tegas mengatakan bahwa segala sesuatu memiliki alasan dan tujuan atas eksistensinya.

inductive definition -> essence -> concept (pemikiran paling penting) yaitu bagaimana cara kita seharusnya memahami sesuatu.

Soccrates berpendapat jika kita menelaah pengetahuan dan kebenaran, maka kita akan senantiasa hidup dalam kebajikan. Hal tersebut dapat kita upayakan dengan mengenali diri sendiri terlebih dahulu dan melakukan refleksi terhadap diri sendiri. Soccrates menyebutkan bahwa jiwa atau psyche memiliki kedudukan tertinggi dibandingkan tubuh atau body. Karena dengan adanya jiwa, kita dapat memahami mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. Soccrates dihukum mati karena dianggap merusak pemikiran pemuda zaman itu.

4. Plato (427-347 SM)


Plato merupakan salah satu murid dari Soccrates. Ia melanjutkan pemikiran-pemikiran yang dicetuskan oleh gurunya. Salah satunya yaitu mencoba mengkaji ulang mengenai manusia. Ia memiliki pemikiran bahwa jiwa merupakan  sesuatu yang tak bisa mati dan tak berwujud yang terperangkap dalam tubuh.

Plato adalah filsuf yang idealis, sama seperti gurunya Plato, ia juga meyakini bahwa pengetahuan dan kebenaran sejatinya sudah ada di dalam pikiran manusia. Ia membantah mengenai konsep empirisme dalam melihat pengetahuan. Kemudian pemikirannya tersebut kita kenal sebagai idea atau ide. Baginya, ide adalah sesuatu yang bersifat abadi dan tidak akan musnah.

Proses berpikir :
Opinion - essence - hipotesis - understanding - science (ide)

5. Aristoteles



Aristoteles merupakan salah satu murid dari Soccrates juga. Ia merupakan filsuf yang membuat ilmu filsafat mencapai masa keemasannya. Aristoteles memiliki pemikiran di bidang kognitif yang dinamakan law of associations yang berisikan :
  1. Similarity yaitu ketika manusia cendrung memiliki pola pikiran yang sama antara dua hal kemudian menggabungkannya ke dalam pikiran pada waktu yang sama.
    Contohnya yaitu ketika kita memikirkan kopi dan disaat bersamaan kita juga akan memikirkan teh.
  2. Contuingity yaitu ketika adanya dua peristiwa yang terjadi hampir bersamaan sehingga orang cendrung mengaitkan kedua hal itu satu sama lain.
  3. Contrast yakni ketika ada dua kejadian yang saling bertentangan kemudian menyebabkan terbentuknya pemikiran yang datang secara bersamaan.
    Contohnya yaitu saat kita merasa 'panas' kemudian setelahnya kita juga memikirkan tentang 'dingin'.
Selain itu, Aristoteles juga menyusun ilmu filsafat secara sistematis yang dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :
  • logika
  • filsafat alam
  • psikologi
  • biologi 
  • metafisika
  • etika
  • politik dan ekonomi
  • poetika dan retorika

Zaman Pasca-Aristoteles

Pada masa setelah Aristoteles banyak sekali pemikiran-pemikiran yang timbul diantaranya yaitu :
  1. Skeptisme, pendiri aliran skeptisme adalah Pyrrho of Elis (360–270M). Skeptis adalah suatu sikap kecenderungan untuk meragukan pendapat orang lain dengan memandang sebelah mata  dan menganggap orang tersebut tidak memiliki kemampuan kognitif yang sama dengannya.
  2. Sinisme, Sinisme menurut Agger et al., dalam Rush dan Althof (2003:146-147) mendefinisikan sinisme sebagai “kecurigaan yang buruk dari sifat manusia”.
  3. Stoikisme (Sikap Tabah), Stoikisme adalah suatu keyakinan bahwa apapun yang terjadi, pastinya didasari olh sebuah alasan, tidak ada kecelakaan, dan semuanya harus diterima sebagai bagian dari rencana.

Zaman Pengaruh Islam dan Yahudi

1. Avicenna (a.k.a Ibnu Sina)



Ibnu Sina adalah ahli dalam bidang mempelajari Al-Qur'an,fisika,teologi,dan kedokteran. Sama dengan filsuf kuno,ibnu sina juga berpendapat bahwa manusia adalah makhluk non materi dan abadi. Avicenna menolak gagasan Aristoteles bahwa jiwa dan tubuh adalah satu kesatuan,baginya jiwa dan tubuh adalah entitas yang terpisah. Avicenna beranggapan bahwa jiwa memiliki identitas dan hukum operasinya sendiri seperti hukum kerja tubuh.

Avicenna beranggapan bahwa pikiran memiliki efek yang besar pada tubuh,yang mempengaruhi banyak hal. Jika pikiran telah beramsumsi akan rasa sakit maka tubuh akan merespon asumsi sesaui yang dipikirkan,maka hal itu lah yang membuat Ibnu Sina beranggapan bahwa jiwa lebih kuat daripada tubuh dan dapat menuntun tubuh untuk berperilaku dengan cara tertentu. 

Bercermin dari tradisi Aristotelian,Ibnu Sina mengenali 4 tahap gerak diantaranya yaitu :
  1. Imagination : proses berpikir mengenai sesuatu yang pada saatnya mengarah pada keinginan untuk mendapatkan sesuatu.
  2. Desires : keinginan seseorang untuk mencapai sesuatu dan sesorang itu melakukan sesuatu untuk mendapatkannya.
  3. Impulsion : keinginan seseorang yang menyebabkan timbulnya dorongan untuk melakukan sesuatu .
  4. movement : tahap gerak terakhir yang membuat seseorang untuk bergerak demi untuk memuaskan keinginannya yang timbul karena imajinasi yang memaksanya untuk melakukan sesuatu.
2. Al-Ghazali 


Ghazali memiliki gagasan unik mengenai jiwa,beliau pernah berkata " Allah telah menghembuskan roh-Nya kepada manusia". Terkait gagasan mengenai jiwa yang memiliki kedudukan tertinggi dari keberadaan manusia,Al-ghazali membedakan 3 tahap keberadaannya antara lain :
  • terendah yakni dunia material eksistensi.
  • kedua yakni dunia fisik.
  • ketiga yakni dunia ilahi.
selain itu Ghazali juga mendiskrisikan mengenai macam-macam cinta :
  1. cinta diri yakni cinta yang ditujukan kepada diri sendiri
  2. cinta kecantikan.
  3. cinta seorang dermawan maksudnya cinta yang ditujukan seseorang kepada orang yang telah mengurusnya.
  4. cinta iteraksi yang harmonis.
Nah gimana nih temen-temen? Kita udah sampe pada penghujung materi pada minggu ini.Aku harap setelah kalian membaca tulisanku ini, kalian menjadi paham bagaimana asal-muasal filsafat pengetahuan yang merupakan akar dari seluruh pengetahuan yang ada pada saat ini. Semoga tulisanku kali ini juga bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian yaa temen-temen. Sekian tulisanku pada hari ini. Terimakasih temen-temen yang sudah antusias membaca. Semoga hari-hari kalian baik yaa!