Teori Kepribadian
Teori Kepribadian
A. Theories of Personality
B. Psychodynamic Perspective
Kepribadian adalah segala perpaduan antara sikap, sifat, pola pikir, serta emosi yang mempengaruhi individu berbuat sesuatu atau berperilaku di dalam kehidupannya. Antara kepribadian dan karakter tentu merupakan suatu yang berbeda. Karakter adalah nilai yang dibuat untuk mengatur etika atau moral seseorang. Lalu, antara kepribadian dan temprament juga merupakan hal yang berbeda pula. Temperament adalah bawaan individu sebagai iritabilitas dan kemampuan untuk beradaptasi secara biologis yang dibawa sejak lahir. Karakter dan Tempramental merupakan dua bagian vital dari konsep kepribadian. Menurut Kagan (2010) dalam Ciccarelli (2017) pembentukan kepribadian orang dewasa merupakan kombinasi dari temprament dan pengalaman pribadi individu dalam keluarga dan budaya selama pertumbuhannya. Kepribadian dalam perspektif psikologi merupakan konsep - konsep yang dapat menjelaskan karakteristik perilaku manusia.
1. Konsep Kepribadian Freud
Freud merupakan salah satu tokoh psikologi yang sangat berpengaruh hingga saat ini. Freud dalam pengkajiannya terobsesi pada penjelasan di bidang seksual. Hal ini dilatarbelakangi oleh budaya dan para pasiennya. Freud hidup di masa ajaran gereja yang mengatur bahwa hubungan seks harus dilakukan dalam pernikahan dengan tujuan hanya untuk membuat bayi. Menikmati hubungan seks merupakan suatu perbuatan dosa karena laki - laki cenderung tidak bisa mengendalikan hasrat berperilaku seksual. Para wanita terkhusus kalangan atas juga tidak diperbolehkan untuk memiliki dorongan seksual. Tidak heran jika Freud menerima banyak sekali pasien wanita kalangan atas yang mengeluhkan permasalahan dalam menahan diri dari ketidakpuasan seksual atau represi seksual, sehingga Freud memiliki keyakinan bahwa terdapat komponen kesadaran di dalam pikiran yang dapat mengendalikan perilaku seks tersebut.
Struktur Pikiran
Dalam teori nya Freud meyakini bahwa pikiran terbagi atas 3 komponen yaitu prasadar, sadar, dan tidak sadar (unconsiousness). Unconsiousness merupakan pokok penting dari teori Freud yang menjadi faktor utama dalam perilaku dan kepribadian manusia. Freud berteori bahwa ada bagian dari pikiran yang tetap tersembunyi dan hanya muncul di dalam mimpi serta perilaku seseorang yang tanpa mereka ketahui dilakukan. Pembagian kepribadian menurutut Freud berdasarkan pengamatannya dengan pasiennya bahwa ada 3 bagian yang masing - masing bagian ada pada satu atau lebih tingkat kesadarannya. Inti dari teori ini, yaitu cara ketiga bagian kepribadian tersebut berkembang dan berinteraksi satu sama lain.
- Id : If It Feels Good, Do ItId berasal dari Bahasa Latin yang artinya “itu”. Menurut Freud Id merupakan pusat dari energi dinamika mental manusia (psychic energy). Komponen ini sudah ada sejak manusia lahir ke dunia dan merupakan aspek yang terjadi di bawah alam sadar yang melibatkan perilaku impulsif dasar (primitif) dan didasarkan oleh dorongan nafsu, insting, kebutuhan serta keinginan manusia. Contohnya adalah ketika manusia sedang lapar maka ada keinginan untuk makan.
- Ego : Direktur Eksekutif
Ego berasal dari Bahasa Latin yang artinya “aku”. Ego merupakan tingkatan perkembangan lebih tinggi dari Id. Ego sebagian besar lebih rasional, logis, dan licik. Terkadang ego juga berperan untuk memberikan pertimbangan terhadap dorongan dari Id yang memiliki konsekuensi menyakitkan atau merugikan.
Contohnya adalah ketika kita dapat menahan rasa lapar dibandingkan mengikuti insting untuk mengambil makanan orang lain. - Superego : Pengawas Moral
Superego berarti “atas diri sendiri” yang dimana hati nurani, bagian dari kepribadian yang membuat orang merasa bersalah, atau kecemasan moral ketika melakukan kesalahan terkandung di dalamnya. Superego muncul pada saat usia 5 tahun. Akar superego adalah nilai moral yang ditanamkan kepada individu dari lingkungan terdekatnya. Superego memiliki 2 bagian yaitu Sadar dan Ego Ideal.
Contoh : seorang siswa yang senantiasa jujur dalam menjawab soal ujian.